Recent Articles

Saturday, August 28, 2010

SIFAT AIR TAWAR




a. Sifat Fisis Air Tawar

1) Warna, Bau, dan Rasa Air Tawar (Effect of Sediment)

Air tawar pada umumnya tidak berwarna, sehingga tampak bersih, bening dan jernih. Tetapi pada beberapa jenis air tawar juga bisa memperlihatkan warna yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena sedimen (bebatuan) dan organisme yang hidup di dalamnya.

Air permukaan dan air sumur pada umumnya mengandung bahan-bahan metal terlarut seperti Na, Mg, Ca, dan Fe. Air yang mengandung komponen-komponen tersebut dalam jumlah tinggi disebut air sadah. Walaupun bahan-bahan tersuspensi dan bakteri mungkin telah dihilangkan dari air tersebut, namun demikian air minum dimungkinkan masih mengandung komponen-komponen terlarut.



Pada dasarnya air murni tidak enak untuk diminum karena beberapa bahan yang terlarut dapat memberikan rasa yang spesifik terhadap air minum. Oleh karena itu, air minum yang lazim diperdagangkan bukan merupakan air murni. Jadi air yang tidak tercemar, merupakan air yang tidak mengandung bahan-bahan asing tertentu dalam jumlah melebihi batas yang ditetapkan sehingga air tersebut dapat digunakan secara normal untuk berbagai keperluan. Adanya benda-benda asing yang mengakibatkan air tidak dapat digunakan secara normal disebut dengan polusi/pencemaran. Kebutuhan makhluk hidup akan air sangat bervariasi, maka batasan-batasan pencemaran untuk berbagai jenis air juga berbeda.

Warna air pada dasarnya dibedakan menjadi warna sejati (true color) yang disebabkan oleh bahan-bahan terlarut, dan warna semu (ap­parent color), yang selain disebabkan oleh adanya bahan-bahan terlarut juga karena adanya bahan-bahan terlarut juga karena adanya bahan-bahan tersuspensi, seperti yang bersifat koloid.

Air yang normal pada dasarnya tidak mempunyai rasa. Timbulnya rasa pada air lingkungan (kecuali air laut yang mem­punyai rasa asin) merupakan indikasi kuat bahwa air telah ter­cemar. Rasa yang menyimpang tersebut biasanya disebabkan oleh adanya polusi, dan rasa yang menyimpang tersebut biasanya dihubungkan dengan baunya karena pengujian terhadap rasa air jarang dilakukan.

2) Kenaikan suhu air (Raising of Temperature)

Air menstabilkan suhu udara dengan menyerap panas dari udara yang lebih hangat dan kemudian melepaskannya keudara yang lebih dingin. Air cukup efektif sebagai penyimpan panas karena dapat menyerap dan melepaskan panas dalam jumlah besar, dengan hanya mengalami sedikit perubahan suhu.

Proses suatu industry pada umumnya menimbulkan panas. Untuk menormalkan suhu biasanya digunakan air sebagai pendinginnanya. Suhu air sungai yang relative tinggi dapat ditandai seperti munculnya ikan dan hewan air lainnya kepermukaan untuk mendapatkan oksigen.

b. Sifat Kimia Air Tawar

Di samping sifat-sifat fisiknya, sifat-sifat kimia air juga sangat sesuai untuk kehidupan. Di antara sifat-sifat kimia air, yang terutama adalah bahwa air merupakan pelarut yang baik: Hampir semua zat kimia bisa dilarutkan dalam air. Zat-zat yang bercampur dan larut dengan baik dalam air (misalnya garam-garam) disebut sebagai zat-zat "hidrofilik" (pencinta air), dan zat-zat yang tidak mudah tercampur dengan air (misalnya lemak dan minyak), disebut sebagai zat-zat "hidrofobik" (takut-air).

Kelarutan suatu zat dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat tersebut menandingi kekuatan gaya tarik-menarik listrik (gaya intermolekul dipol-dipol) antara molekul-molekul air. Jika suatu zat tidak mampu menandingi gaya tarik-menarik antar molekul air, molekul-molekul zat tersebut tidak larut dan akan mengendap dalam air

Konsekuensi yang sangat penting dari sifat kimia ini adalah mineral-mineral dan zat-zat yang berguna yang terkandung tanah terlarut dalam air dan dibawa ke laut oleh sungai. Diperkirakan lima milyar ton zat dibawa ke sungai setiap tahun. Zat-zat tersebut penting bagi kehidupan laut.

Air juga mempercepat (mengkatalisis) hampir semua reaksi kimia yang diketahui. Sifat kimia air yang penting lainnya adalah reaktivitas kimianya ada pada tingkat yang ideal. Air tidak terlalu reaktif yang membuatnya berpotensi merusak (seperti asam sulfat) dan tidak juga terlalu lamban (seperti argon yang tidak bereaksi kimia). Mengutip Michael Denton: “Tampaknya, seperti semua sifatnya yang lain, reaktivitas air ideal baik bagi peran biologis maupun geologisnya.”

Masih banyak lagi sifat-sifat kimia yang ada pada air tawar. Diantaranya berdasarkan kesadahan, pH, banyaknya zat terlarut dalam air itu. Agar lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut ini :

Constituent

(mg/liter)

SOURCE

Ground waters in marine sediments in a arid climate

Ground waters in Basolt in a hot, wet climate

Ground waters in phonolite lava in a cool, wet climate

Ground waters in coral limestone near a tropical coast

Stream draining phonolite lava and granite in a semi arid climate

Stream draining basalt in a semi arid climate

Stream metamorphic rock in a hot wet climate

Stream draining granite in cold mountains of new mexico

Stream ddraining calcareous sandstone in cold mountains of new mexico

pH

8.9

7.1

5.7

8.1

7.5

8.3

6.8

7.0

8.0

Total dissolved solid

9135

85

51

468

295

740

31

15

90

H4SiO4

40

64

32

24

88

40

16

5.6

7.7

Na

3150

12

2

62

72

28

2

0.9

0.8

K

-

3

4

0.4

9

22

1

0.4

0.4

Ca

27

4

4

104

22

50

3

2.8

31

Mg

121

trace

0.7

30

9

38

0

0.2

0.7

Fe

0

trace

0.3

0

0.2

0.5

0.2

0.1

0.02

carbonate alkalinity

260

0

0

-

0

52

0

-

-

bicarbonate alkalinity

660

42

22

-

158

392

-

-

-

carbonate (temporary hardness)

570

12

13

220

90

286

8

-

-

non carbonate (permanent hardness)

-

0

0

160

0

0

0

-

-

Cl

3900

8

9

158

74

33

-

0.2

-

F

3.8

0.2

1.0

0.4

1.3

3.3

0.3

-

-

SO4

905

trace

0

-

20

128

2

1.9

7.3

NO3

0

0.009

0

0

0.1

0.2

0.05

0.2

0.1

Table from ministry of water development, Nairobi, and Miller 1961

0 komentar: